Minggu, 13 Maret 2011

CATATAN DION

Hai, namaku dion syahputra. Tapi kawan-kawan ku sering memanggil tobot, ya karena badan ku yang kaku dan mempunyai sifat pemalu, bila di ajak ngobrol aku hanya bicara seadanya saja entah mengapa dari dulu akau sudah begitu, mungkin hal ini bisa di bilang takdir atau hanya aku aja yang gk mau berubah . karena aku hanya mengeluarkan suara bila di perlukan sampai-sampai kawan-kawan ku sendiri mengatai aku suara emas, aku langsung terkejut sampai tidak bisa tidur siang selama tiga hari. Aku juga kurang populer di kampus karena sifat pemalu ku itu. Muka ku pun seperti umur 30an di tambah rambut ku yang gondrong yang tak karuan, Karena muka ku dan rambut ku seperti itu pernah ada kejadian, aku dipanggil ‘bang’ oleh angkatan atas, astafirullah allazim. Coba bayangkan aku dipanggil ‘bang’ oleh angkatan atas padahal aku angkatan 2009 dan dia angkatan 2007. Sampai temen ku ketawa gak henti-hentinya. Ceritanya begini, saat itu kuliah ku yang pertama sudah selesai dan mau melajutkan kuliah ku yang kedua sama temenku bernama putra, yang sama-sama berasal dari aceh. Aku aceh utara dia aceh selatan.  Langsung aja ke TKP.

“eh….putra, ntar aku titip absen ya ma kamu, kita kan satu kelas PIH”. Kata aku. waktu itu aku sangat males kuliah.
“wah kau ini, titip absen terus, niat kuliah pa tidak sih kamu ini?” kata putra, yang sok rajin. Padahal dia juga sering titip absen ma aku pas mata kuliah SKI yang jamnya sore hari.
“aku sih niat aja kuliah tapi badanku tidak nurut sama niat aku yang mau kuliah”. Kata aku yang mencoba cari alasan.
“Ya….itu sama saja, oke lah akan ku absenin kamu karena kamu juga sering absenin aku pas kuliah SKI”. Kata putra yang akhirnya setuju.

Tiba-tiba tanpa diketauhi sebab dan akibatnya ada yang memanggil putra seseorang  dari belakang.

“put…putra…”. Orang yang memanggil putra dari belakang.

Aku dan putra melihat kebelakang. Orang itu tubuhnya agak tinggi, sekitar 190cm, kurus bila dilihat dari depan tapi gemuk bila dilihat dari belakang, Rambutnya gimbal kayak orang yang menyanyikan lagu regge.
“Oh…bang”. Kata putra.
“gimana, ntr jadikan rapatnya ”. Kata temen putra.
“jadi lah, mana mungkin aku akan melewatkannya”. kata putra.

Aku berfikir emang putra ikut organisasi apa, kulihat dia gak pernah ikut organisasi karena aku dan dia selalu bersama waktu kuliah dan jika tidak ada kuliah.

“emang kau ikut organisasi apa, put?”. Kata aku.
“o…aku ikut organisasi OMII”. Jawab putra.
“o…..”. kata aku.
“o…ya kenalkan ini temen aku, dion sayhputra”. Kata putra yang memperkenalkan temenya padaku.
“oh…saya  anto”. Kata anto.
“emm..bang dion, semester berapa, kok saya tidak pernah lihat bang dion di kampus?”. Kata anto.

Mampus aku, pasti dia kira aku angkatan atas yang mau lulus tapi belum bisa karena nilanya sangat jelek jadi mengulang untuk memperbaiki nilai atau karena penampilan dan muka ku yang kayak aktivis tahun 1998 yang mau menumbangkan rezim orde baru. Ya saat itu aku memakai jaket kayak aktivis tahun 1998, celana jeans yang sudah sangat tua hasil pemberian dari ayah ku yang katanya dari ayahnya ayah ku.

“wah…jangan pake bang, aku satu angkatan sama putra, seharusnya aku yang pake kata bang ke kamu.” Kata aku sambil melihat putra yang masih menahan ketawa.
“o…maaf, kukira sudah angkatan atas, maaf ya”. Kata anto yang kebingungan.

Nah benarkan apa yang kupikrkan, dia pasti memikirkan sperti yang kupikrkan. Aku sih udah biasa dikatakan kalau aku seperti aktivis tahun dulu karena penampilan aku ini.

“hahahahahaha…” suara ketawa putra yang tidak dapat ditahan lagi.
“gak pa pa kok, bang anto, banyak temen-temen dia yang berfikir kalo dia angkatan atas, bahkan waktu pertama kali berkenalan sama dia aku pun manggil dia dengan bang, karena kukira dia angkatan atas, hahaha.” Kata putra yang masih ketawa, walaupun tidak besar lagi ketawanya.
“sialan kau, put. Emang aku memang keliatan seperti angkatan atas?”. kata aku yang merasa jengkel pada putra.

Ya itulah kejadian angkatan atas memanggil aku bang karena muka rambut gondrong, dan penampilan  ku ini yang seperti angkatan atas tahun dulu. Aku juga gak terlalu tinggi kira-kira sekitar 185cm akan tetapi aku gendut, ya gk gendut banget sich, cuma 102 kg saja. Tapi itu bukan masalah bagi aku, karena itulah diriku. Tuhan telah menciptakan aku seperti ini, ya…aku harus mensyukurinya. aku dilahirkan dari keluarga yang sederhana dimana ayah ku orang jawa dan ibuku orang Sumatra, bisa dibilang aku keturunan campuran dari orang jawa dan orang Sumatra. Aku gak begitu tahu sich bagaimana ayah dan ibuku ketemu. Karena aku gak menanyakan. Aku memiliki 3 saudara dari 4 bersudara dan semuanya perempuan. Jadi, cuma aku sendiri yang anak lelaki dari keluargaku yang sederhana. Kata kawan-kawan, aku pasti dimanjain oleh keluargaku karena aku anak terakhir dan laki-laki sendiri, tapi kenyataannya aku gk merasa dimanjaain oleh keluargaku. Semua nya sama mendapat kasih saying dari orang tua ku. Tidak ada perbedaan karena aku laki-laki sendiri, pasti dimajain. Tidak ada kata manja-manja di keluargaku. 

Aku sekarang sedang kuliah di suatu universitas swasta yayasan islam yang ada di kota Yogyakarta. Di universitas tersebut aku mengambil jurusan ilmu hukum. Walaupun universitasnya yayasan islam aku tidak begitu taat pada perintah agama islam, tapi aku juga tidak melakukan perbuatan yang dilarang agama seperti judi, minum-minuman keras, mencuri dan lain-lain. Ya bisa dibilang aku itu orang gk jelas  dalam hal beragama. Bisa dibilang taat juga gk bisa karena aku kurang taat, di bilang tidak taat juga tidak karena aku tidak pernah melakukan perbuatan yang dilarang agama.

Di kampus aku aktif di sebuah organisasi ekstra yaitu SC.PUMAKA (Study Club Perkumpulan Mahasiswa Merdeka). Sebelumnya aku bermaksud masuk OMII (Organisasi Mahasiswa Islam Indonesia) karena banyak temen-temen aku yang mendaftar disana. Tapi waktu mau daftar, eh..malah  disuruh membayar 50.000 ribu rupiah untuk uang pendaftaran. Ya..aku mana mau, karena saat itu aku lagi krisis keuangan, uang ku habis buat main game di game center, ya aku urungkan niatku untuk tidak mendaftar. Mending aku maen game. Aku ikut organisasi waktu semester 2 dan itu dikarenakan aku berkenalan dengan jimmales. Aku diajak ke kantin dan bekenalan dengan peni tanpa S. Saat itulah aku tahu kalo ada organisasi bernama SC. PUMAKA.

Waktu pertama kali masuk orgainsasi SC. PUMAKA banyak orang-orang dikampus mengatakan kalo organisasi itu adalah organisasi kiri, komunis, anti lembaga intra di kampus, organisasi yang hanya bermain-main saja, organisasi yang gk jelas, dan masih banyak lagi. Aku sempat berfikir mau keluar dari organisasi itu karena kebanykan orang berkata jelek pada organisasi tersebut. Tapi setelah aku berkumpul cukup lama bersama mereka, aku malah betah dan nyaman sama mereka dan tidak tampak kalo organisasi ini seperti yang kebanyaka dibicarakan oleh orang-orang di kampus, malah organisasi ini aku lihat lebih kritis melihat masalah-masalah yang ada di kampus dan di luar kampus.  
 
Aku mempunyai banyak temen, tapi segitu banyak aku punya temen, ya…yang aku anggap kawan ada 6 orang dan itu juga satu organisasi dengan aku,  yaitu: 

lmin, dia orang Sumatra , lebih tepatnya orang lampung, dia orangnya enak diajak curhat karena bisa memberikan solusi yang baik, diajak berdiskusi  pun sangat enak karena dia ilmu pengetauhannya luas. Tapi ada satu sifat dari dia yang aku g suka kalo dia di puji-puji tas pebuatanya atau yang lain maka dia akan langsung ke ge-eran dan sombong.

Hendro, dia orang bekasi, orangnya enak untuk di ajak debat dan aku pun sering debat sama dia tentang apapun dari hal kecil sampai hal besar. Dia juga gampang dekat sama siapa saja terutama lawan jenis, bisa di bilang di orangnya playboy di antara 6 kawan ku. ya…hal itulah yang gak kusuka dari dia, dia sering bermain perempuan dan sering gonta-ganti pacar tiap bulannya.

Narji, dia lahir di bekasi tapi ngakunya orang Jakarta, katanya sich dia cuma numpang lahir aja di bekasi. Dia orangnya enak di ajak shering tentang apapun, walau ilmu pengetauhanya kurang menurut ku, atau dia pura-pura bodoh. Ya…aku males mencari tahu apakah dia bodoh atau pura-pura bodoh. Dia juga orangnya jahil, korban kejahilannya adalah si Qui. Narji sempat menyukai si Qui, saking sukanya dia sampai membeli samurai karena si hendro selalu dekat dengan si Qui. Perasaan suka ini tidak begitu lama karena rupanya si Qui sudah pacaran dengan Peni tanpa s. karena cintanya tidak terbalaskan maka dia sering menjahili si Qui. Tapi ada yang gak kusuka dari dia yaitu waktu tidur, dia sering ngorok pas tidur dan suara ngoroknya sangat besar, sampai jarak 1 kilometer pun masih terdengar suaranya.

Jiemmales, dia orang Sumatra lebih tepanya orang lubuk lingau, dia orangnya sangat setia pada kawanya dan kami semua sudah dianggap kelurga oleh dia, dan dia juga sering membantu kawannya yang lagi membutuhkan pertolongan. Dia juga orangnya selalu semangat tapi kadang-kadang juga gampang menyerah. Tapi ada yang tidak kusuka dari dia yaitu dia orangnya egois dan jarang mendengarkan pendapat orang lain sampai selesai selalu memotong pembicaraan atau pergi karena tidak sesuai dengan pikiranya.

Qui, dia orang Jakarta. Qui merupakan satu-satunya cewek di antara kami, sebelumya sih ada cewek satunya lagi tapi dia tidak pernah lagi berkumpul dengan kami lagi, jadi tinggal dia seorang. Aku gk begitu tahu tentang dia, karena aku sangat susah bertemen dengan perempuan, itu dikarenakan ada masa pahit dengan perempuan waktu SMP.padahal saudara ku perempuan semua. Tapi yang kutahu pasti Qui orangnya enak diajak bicara, dia juga sering jahil walupun dia sering dijahili oleh narji. Qui tidak tahu kalau narji suka sama dia, Qui tahunya pas ilmin cerita sama Qui kalau narji suka sama dia di semester 3. Tapi ada juga yang tidak kusukai dari dia yaitu sikap manja dan egoisnya yang sangat tinggi.

Opik, dia orang Sumatra tapi aku lupa Sumatra mana. Dia orangnya sangat gaul, dan dia sok dekat pada orang yang baru di temuinya terutama cewek. Dia ilmu pengetauhannya juga luas. Tapi dia lebih sering berbicara yang porno-porno sampai yang lain memanggil dia sarnok. Tapi bukan itu yang gak kusukai dari dia. Yang gak kusukai dari dia adalah dia sok alim, sok mengajak kita sholat walupun dia gk sholat juga walupun kami waktu itu pernah sholat magrib berjamaah sedangkan dia maen ps yang kami sewa.

                Itulah kawan-kawan ku yang berjumlah 6 orang, yang mempunyai kelebihan dan kekurangan dan berasal dari berbagai daerah di Indonesia, walupun kebanyakan dari Sumatra tapi hal itu tidak membuat kami putus tali perkawanan karena masalah sepele soal kebanyakan dari Sumatra, malah kami selalu mengisi satu sama yang lain saling membantu bila ada kesulitan. Bisa dibilang kami bertujuh sudah menjadi keluarga di jogya. Bahkan kami membentuk grup yaitu namanya TAIPUSH karena saking seringnya kami berkumpul dan tidak pernah terpisah.

1 komentar:

  1. Hendro, dia orang bekasi, orangnya enak untuk di ajak debat dan aku pun sering debat sama di tentang apapun. Dia juga dekat sama gampang dekat sama siapa saja terutama lawan jenis, bisa di bilang di orangnya playboy di antara 6 kawan ku. tapi ada yang gak kusuka dari dia, dia sering bermain perempuan dan sering gonta-ganti pacar tiap bulannya.

    weleh gak bener nih.. hahahaha

    BalasHapus